22 Februari 2009

SchoolNet: Realisasi 2008


::



Kwarta Adimphrana | PIC SchoolNet 2008-2009
Pustekkom Depdiknas | 17.02.2009

17 Februari 2009

SchoolNet : Jardiknas Zona Sekolah 2008

A. Landasan SchoolNet 2008

Jardiknas Zona Sekolah atau SchoolNet adalah salah sub-program Jardiknas 2008 yang mendapat dukungan langsung dari Inpres No.5/2008 tentang Fokus Program Ekonomi Thn 2008-2009 dimana Depdiknas mendapat amanat untuk:



[1] meluaskan Jardiknas sehingga menghubungkan 24.015 nodes kantor dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, sekolah, dan perguruan tinggi (PT) di seluruh Indonesia pada bulan November 2008,

[2] meluaskan Jardiknas sehingga menghubungkan 39.715 nodes kantor dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, sekolah, dan perguruan tinggi (PT) di seluruh Indonesia pada bulan Desember 2009,

[3] memberikan layanan internet gratis pada 7.000 SMA dan sederajat (pada tahun 2008) dan berlanjut hingga mencapai 17.000 SMA dan sederajat (pada tahun 2009).


Berdasarkan Inpres No.5/2008 diatas maka Depdiknas cq Pustekkom menyelenggarakan program SchoolNet 2008 dan akan berlanjut ke program SchoolNet 2009.

SchoolNet adalah bantuan sewa internet unlimited dari Pustekkom kepada 15.000 sekolah dan madrasah di 33 provinsi mulai bulan Oktober 2008 (4000 sekolah/madrasah), November 2008 (7000 sekolah/madrasah) dan Desember 2008 (4000 sekolah/madrasah).


B. Infrastruktur SchoolNet 2008


Perangkat koneksi internet yang terpasang di tiap sekolah dan madrasah (CE) adalah Modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) yang memerlukan kabel telepon sebagai medium koneksi ke internet. Modem ADSL dapat mencapai kecepatan 768 Kbps hingga 3,5 Mbps, sedangkan yang modem yang dipergunakan di semua nodes SchoolNet 2008 adalah modem yang menggunakan teknologi ADSL 2/2+ dengan kecepatan downstream/upstream sebesar 1024/256 kbps (setara dengan 100 KB/detik untuk download dan 25 KB/detik untuk upload) dengan fitur:

- Available Syslog Monitoring: Sistem Pemantau Ketersediaan Bandwidth
- Dynamic Domain Name System (DDNS): Sistem Nama Domain Dinamis
- Express Internet Access: Akses Internet Cepat
- Parental Control: Kendali Orang Tua terhadap Akses Internet Anak-anaknya
- SOHO Firewall Security with IP/Bridge Filtering: Sistem Pengamanan Akses Internet di rumah atau kantor (sekolah).

Mengingat media yang dipergunakan untuk SchoolNet 2008 ini adalah Modem ADSL 2/2+, maka sekolah/madrasah yang dapat menerima bantuan sewa internet adalah sekolah/madrasah telah yang memiliki:

[1] Catuan Listrik
[2] Saluran Telepon
[3] Komputer Desktop/Laptop: minimal 1 unit
[4] Pengguna: kepala sekolah, guru, staf tata usaha, atau siswa


C. Proses Seleksi Sekolah/Madrasah untuk SchoolNet 2008


Berdasarkan hasil evaluasi implementasi program SchoolNet 2007 yang berpola Block Grant - dimana pemilihan sekolah/madrasah penerima bantuan sewa internet dan pembayarannya dilakukan sepenuhnya oleh pihak dinas pendidikan kabupaten/kota dan berkoordinasi dengan provider TelkomSpeedy, namun pada akhirnya masih terdapat kendala di proses pendataan nama, alamat dan identitas sekolah. Maka Pustekkom merekomendasikan dan memutuskan untuk menggunakan pola Top Down dimana data 15000 (lima belas ribu) sekolah/madrasah yang akan penerima bantuan sewa internet dipilah, dipilih, didata, dan disajikan sepenuhnya oleh Pustekkom kepada provider yang akan mengimplementasikannya pada tahun anggaran 2008.

Data sekolah/madrasah seluruh Indonesia di-breakdown dari queries Pangkalan Data Guru Indonesia yang dirilis oleh Ditjen PMPTK Depdiknas tahun 2007. Proses Pemilihan 15000 sekolah/madrasah dilakukan selama 10 hari melalui tahapan:

1. Penyalinan (copying) data sekolah/madrasah dari queries Pangkalan Data Guru Indonesia tahun 2007 ke Pangkalan Data Sekolah/Madrasah 2008. Pada tahap ini terkumpul data sekitar 258.000 sekolah/madrasah.


2. Pemisahan (splitting) data Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) yang berjumlah sekitar 50.000 TK/RA dari Pangkalan Data Sekolah/Madrasah 2008.


3. Pemilahan (classifying) data 208.119 sekolah menjadi 8 kelompok jenjang dengan hasil sebagai berikut:

a. SD = 134.620
b. SMP = 21.253
c. SMA = 8.017
d. SMK = 5.339
e. MI = 22.275
f. MTs = 10.870
g. MA = 4.669
h. SLB = 1.076

4. Penyaringan (filtering) data 208.119 berdasarkan data kepemilikan nomor telepon. Pada tahap ini terdata 42.614 sekolah telah memiliki saluran telepon dengan komposisi per-jenjang pendidikan sebagai berikut:
a. SD = 12.815 (9,5%)
b. SMP = 9.012 (42,4%)
c. SMA = 4.315 (53,8%)
d. SMK = 3.464 (64,9%)
e. MI = 4.911 (22,0%)
f. MTs = 4.888 (45,0%)
g. MA = 2.681 (57,4%)
h. SLB = 528 (49,1%)

5. Berdasarkan potensi 42.614 sekolah bersaluran telepon, Pustekkom kemudian menetapkan (quotation) sebaran 15.000 sekolah/madrasah penerima bantuan sewa internet berdasarkan jenjang pendidikan dengan komposisi sebagai berikut:
a. SMA, SMK, MA = 10.433 (69,55%)
b. SMP, MTs = 4.061 (27,07%)
c. SD, MI = 462 (3,08%)
d. SLB = 44 (0,29%)

6. Penyebaran (spreading) kuota 15.000 sekolah/madrasah ke 33 provinsi berdasarkan densitas sekolah bersaluran telepon di masing-masing provinsi dengan komposisi kuota per-provinsi sebagai berikut:


7. Pemilihan (selecting) nama dan alamat sekolah/madrasah yang akan menerima bantuan sewa internet per-provinsi berdasarkan data sekolah bersaluran telepon dan kuota di masing-masing provinsi dengan ketentuan:
a. Sekolah Negeri: diprioritaskan bagi sekolah yang tertua usia berdirinya, bertaraf internasional (SBI), rintisan bertaraf internasional (RSBI), atau standar nasional (SSN).
b. Sekolah Swasta: diprioritaskan bagi sekolah yang memiliki jumlah siswa terbanyak, bertaraf internasional (SBI), rintisan bertaraf internasional (RSBI), atau standar nasional (SSN).

8. Pemeriksaan (verifying) 33 kelompok data nama dan alamat sekolah/madrasah yang akan menerima bantuan sewa internet per-provinsi.

9. Pengumpulan (compiling) data sekolah/madrasah dari 33 provinsi menjadi 1 daftar 15.000 lokasi sekolah/madrasah yang akan menerima bantuan sewa internet melalui skema SchoolNet 2008. Kemudian data ini diserahkan kepada Tim Pengadaan Pustekkom untuk dilampirkan didalam dokumen teknis lelang Jasa Sewa Bandwidth Internet dan Kelengkapannya untuk Jardiknas Zona Sekolah.

Demikianlah proses pemilihan sekolah/madrasah yang akan mendapatkan bantuan sewa internet melalui skema Jardiknas Zona Sekolah (SchoolNet) tahun anggaran 2008.


Kwarta Adimphrana | PIC SchoolNet 2008
Pustekkom Depdiknas | 17.02.2009

19 Januari 2009

Berita Duka dari BPTIKP

Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun

Telah meninggal dunia dengan tenang Bapak Drs. Gimin, MM Kepala Seksi Pengembangan TIK Balai Pengembangan TIK Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

Meninggal hari minggu, 18 januari 2009 jam 16.00 wib di RS Kariadi Semarang. Jenazah telah dimakamkan pada hari senin, 19 januari 2009. Berangkat dari rumah duka Jl. Lamongan VIII/15 Semarang pukul 13.00 WIB.

Semoga segala amal baiknya diterima di sisi Tuhan, dan diampuni segala kesalahannya

Beliau bapak Gimin adalah pendamping setia Senior Trainer Pemanfaatan TIK (PeTIK) dan Intel Teach yang dengan seksama melakukan perencanaan pelatihan, mengecek kesiapan kegiatan pelatihan di Kabupaten/Kota hingga pelaporan. Kami para Senior Trainer merasa sangat terbantu oleh kecekatan kinerja Bapak Gimin. Dan sungguh kami merasa sangat kehilangan figur seorang bapak.

Terakhir, beliau menjadi pendamping pada kegiatan Intel Teach Getting Started Course di Kabupaten Kendal pada 22 - 24 Desember 2008

Selamat jalan pak Gimin, doa kami selalu menyertaimu...


13 Januari 2009

Mou Pustekkom dan PT Telkom

Berikut ini adalah copy MoU antaran Pustekkom dan PT Telkom tentang schoolnet

Mou Pustekkom & Telkom

27 Desember 2008

Laporan Intel Teach Getting Started @ Kendal

Luar biasa.....
Itulah kesan yang sangat terasa di Getting Started putaran terakhir Jawa Tengah yang berlangsung di SMK N 2 Kendal
Pelatihan di buka dan ditutup langsung oleh Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kendal, Bapak Drs. Wagiyo, M.Pd.
Tak hanya itu, peserta pelatihan ternyata adalah para guru berprestasi di Kabupaten Kendal, sehingga mereka benar-benar termotivasi dan tertantang untuk mencoba menerapkan metode pembelajaran yang diberikan oleh Intel. Sehingga meskipun sudah sebagian adalah para guru senior, namum mereka masih sangat antusian mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
Yang istimewa adalah komputer yang digunakan selama pelatihan adalah hibah dari luar negeri, termasuk sistem operasi dan software yang digunakan semua berlisensi.
Luar biasa....
Kabid PMPTK menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kendal sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Intel Teach Programme Getting Started Course ini. Dan meminta pada para guru yang hadir untuk menjaga kepercayaan yang telah terjalin.
Saya sendiri selaku trainer dan warga kendal merasa sangat bersyukur bahwa saya bisa menutup pelatihan di tahun 2008 ini dengan kesan yang sangat mendalam






22 Desember 2008

Laporan Intel Teach Getting Started @ Kab. Semarang

Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillahi rabbil alamiin..., Puji dan syukur hanya ke Hadirat MU Ya rabbi yang telah mengkaruniakan kesehatan dan kesempatan kepadaku sehingga telah dapat menyelesaikan Intel Teach Getting Started Course putaran ketiga di Kabupaten Semarang Jawa Tengah Bertempat di SMA 1 Ungaran kegiatan yang berlangsung mulai kamis 18 desember 2008 sampai sabtu 20 desember 2008 telah memberikan kesan mendalam bagi para guru di Kabupaten Semarang. Beragamnya latar belakang peserta, juga domisili peserta yang sangat berjauhan tidak menyurutkan minat dan semangat para peserta untuk tahu apa dan bagaimana pendekatan pembelajaran abad 21 yang berpusat pada siswa Para peserta pun berharap agar kelak mereka dapat menyebarluaskan ilmu, pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang telah didapatkan kepada rekan-rekan guru di Kabupaten Semarang.
Hadir pada acara pembukaan, Bapak V. Sardju Kabad TU Balai Pengembangan TIKP mewakili kepala, Bapak Ahmad Yusri salah seorang Kasi di Bidang Tendik Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, dan Bapak Sudiyono Kepala SMA N 1 Ungaran.

Kepala Balai PTIKP, Ibu Siti Istika Kurniawati secara khusus hadir pada hari kedua kegiatan bahkan dengan seksama beliau memperhatikan aktivitas peserta sejak pagi hingga sore hari.
Kegiatan ini ditutup oleh Bapak Ahmad Yusri mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kab. Semarang



19 Desember 2008

Laporan Intel Teach Getting Started @ Kota Semarang

Intel Teach Getting Started Course tahap kedua telah dilaksanakan di Kota Semarang. Bertempat di SMP N 2 Semarang, kegiatan ini dibuka pada hari senin, 15 Desember 2008. Hadir pada pembukaan Kepala Balai Pengembangan TIK Pendidikan Propinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang dan Kepala SMP N 2 Semarang Suasana pelatihan sangat atraktif sejak hari pertama, suasana segar dan menyenangkan menghiasi setiap sesi materi. Pelatihan sedikit terkendala karena komputer di SMP N 2 Semarang ini di instalasi deep freeze sehingga tidak memungkinkan peserta menyimpan file di komputer. Perhatian dari dinas pendidikan kota semarang sangat besar terhadap pelatihan ini, terbukti adanya 2 orang staf yang selalu memantau pelaksanaan pelatihan dari awal sampai akhir. Pelatihan ditutup hari rabu oleh Kepala Dinas Pendidikan kota Semarang yang diwakili oleh Kepala Bidang Dikmen.
Berikut beberapa dokumentasi kegiatan


Pembukaan dan segarnya suasana pelatihan hingga penutupan